Followers

Showing posts with label VCD. Show all posts
Showing posts with label VCD. Show all posts

Deteksi Kerusakan Pada TV

 

 



Memperbaiki TV hendaklah dilakukan dengan hati-hati dan teliti karena dapat berakibat fatal. Televisi adalah pesawat elektronik yang memilki tegangan listrik tinggi. Disamping itu, dari semua kerusakan belum tentu disebabkan oleh komponen yang rusak. Adakalanya rusak karena solderan timah yang kurang baik sehingga kaki-kaki komponen tidak tersambung sempurna ke PCB. Gejala dan penyebab kerusakan TV bermacam-macam. Gejala yang timbul dapat berupa mati total, tidak ada suara atau gambar yang dihasilkan jelek. Sementara itu, kerusakan TV dapat pula disebabkan oleh komponen yang sudah dimakan usia atau hubungan antar komponen yang kurang sempurna.

1. TIDAK ADA GAMBAR DAN SUARA
a) Mati Total

Gambar 17. TV Mati Total
Ada beberapa kerusakan yang bisa mengakibatkan pesawat TV tidak dapat bekerja sama sekali. Pada umumnya kerusakan semacam ini terjadi pada bagian catu daya (Power Supply) atau rangkaian defleksi horizontal
1) Apakah TV mati total dan lampu indicator padam?
Penyebab: kemungkinan besar kerusakan pada rangkaian catu daya
Pemecahan: periksa jala-jala listrik, rangkaian regulator input sampai output
Perhatikan gambar skema rangkaian regulator berikut. Pada umumnya catu daya TV mempunyai output tegangan sebesar 115 V, 24 V dan 5 V, tergantung merek TV- nya. Ganti komponen yang rusak dan perbaiki jalur rangkaian yang kurang sempurna. Tanda panah menandakan komponen yang mudah rusak

Gambar 18. Catu Daya
2) Apakah terdengar suara derit getaran trafo switching ?
Penyebab: biasanya tegangan output tersumbat karena ada komponen yang rusak. Pemecahan: Lepaskan beban dari output regulator dengan cara melepas kaki basis transistor horizontal atau salah satu kaki trafo horizontal dan ukur tegangan outputnya. Jika ouput regulator menunjukkan tegangan yang sesuai dengan petunjuk yang ada di PCB, periksa seluruh jalur distribusi tegangan dari output regulator dan seluruh rangkaian horizontal.

Gambar 19. Mengukur Output Regulator
Perhatikan gambar skema rangkaian horizontal berikut. Pada umumnya komponen yang biasa mudah rusak adalah trafo flyback, transistor horizontal dan kapasitor (lihat tanda panah).

Gambar 20. Rangkaian Defleksi Horisontal
3) Apakah lampu indicator menyala tetapi gambar dan suara tidak muncul?

Gambar 21. TV Mati, Lampu Indicator ON
Penyebab: kemungkinan kerusakan pada rangkaian horizontal atau regulator. Tegangan yang dihasilkan oleh regulator biasanya terhambat karena dioda pembatas tegangan rusak. Tidak semua merek TV memiliki dioda ini. Dioda yang digunakan biasanya mempunyai nomor seri R2M dan R2KY. Pemecahan: pada beberapa TV biasanya ada 2 warna cahaya lampu indicator. Saat TV dinyalakan indicator merah, selang beberapa detik berubah menjadi hijau atau mati dan tayangan TV dapat dinikmati. Apabila indicator tetap warnanya atau berubah tetapi hanya sekejap berarti terjadi proteksi. Periksa tegangan output dari regulator sampai ke beban. Jika tegangan ini tidak normal berarti rangkaian regulator terganggu atau ada komponen yang rusak dan perlu diganti.
b) Tidak Ada Raster Tetapi Suara Baik

Gambar 22. Raster Tidak Ada Tapi Suara Baik

Gambar 23. Daerah Rangkaian Tegangan Tinggi
Penyebab: rangkaian penguat video, pembatas tegangan tinggi atau CRT rusak. Pemecahan: Apakah tegangan tinggi yang terhubung ke CRT normal ? Jika normal, periksa tegangan tinggi katoda CRT. Jika tegangan yang diukur tidak ada, periksalah rangkaian tegangan tinggi. Apakah tegangan tinggi ke katoda CRT normal ? Jika normal, periksa rangkaian penguat video. Apabila semua normal, periksa rangkaian CRT. Kerusakan yang sering terjadi adalah filamennya putus sehingga CRT tidak memancarkan cahaya.

Gambar 24. Tabung Gambar (CRT) Gambar Gelap
Raster tidak menyala terang meskipun posisi screen flyback pada maksimum.

Gambar 25. Layar Gambar Gelap
Penyebab: Tegangan anoda CRT terlalu rendah akibat adanya kerusakan pada rangkaian tegangan tinggi, rangkaian defleksi horizontal atau rangkaian catu daya. Tegangan semua katoda CRT menjadi besar karena gangguan pada penguat video. Pemecahan: Apakah tegangan regulator output normal ? Jika normal, periksa tegangan katoda CRT. Jika tidak normal, periksa tegangan output regulator. Apakah tegangan katoda CRT normal ? Jika normal, periksa tegangan anoda CRT. Jika tidak normal, periksa rangkaian tegangan tinggi.
c) Raster Satu Garis Horizontal

Gambar 26. Raster Satu Garis Horisontal
Penyebab:
Sumber gangguan tergantung pada osilator yang digunakan TV.
Pemecahan: Periksa rangkaian defleksi vertikal Periksa seluruh elektroda IC atau transistor dengan multitester.

Gambar 27. IC dan Transistor Yang Mudah Rusak SINKRONISASI JELEK
d) Sinkronisasi Horizontal Jelek
Strip hitam tidak dapat hilang dari raster meskipun sinkronisasi telah disetel.

Gambar 28. Sinkronisasi Horizontal Jelek
Penyebab:
Kerusakan semacam ini jarang dijumpai pada TV keluaran baru. Jika sampai terjadi kerusakan, biasanya disebabkan oleh komponen yang sudah termakan umur.
Pemecahan:
Periksa rangkaian osilator horizontal. Kemungkinan ada elko yang sudah kering. Biasanya ditunjukkan oleh punggung elko yang terlihat kusam atau pecah.
e) Sebagian Gambar Tergeser Horizontal

Gambar 29. Sebagian Gambar Tergeser Horizontal Penyebab:
Sinyal video yang dihasilkan tercampur dengan input sinyal sinkronisasi pada rangkaian AFC. Pemecahan:
Periksa elko yang kering atau dioda yang bocor pada bagian rangkaian sinkronisasi, rangkaian buffer video dan AGC.

Gambar 30. Sebagian Gambar Tergeser Vertical
f) Sinkronisasi Vertikal Jelek
Penyebab:
Kerusakan terletak pada rangkaian integrator atau pada rangkaian osilator vertical. Kerusakan semacam ini biasanya sering terjadi pada TV keluaran lama. Pemecahan:
Periksa rangkaian osilator vertical. Mungkin pengatur vertical TV keluaran lama sudah aus, sedangkan pada TV baru kerusakan terjadi akibat kapasitor keramik bocor.

Gambar 31. Sinkronisasi Vertical Jelek
g) Sinkronisasi Vertical dan Horizontal Jelek
Penyebab: Kebanyakan kerusakan terjadi pada pemisah sinyal sinkronisasi dan pada rangkaian penguat sinyal sinkronisasi, atau kadang-kadang terjadi pada rangkaian AGC dan rangkaian penghapus noise (noise canceler). Pemecahan: Apakah sinkronisasi vertical dan horizontal lemah? Jika ya, periksa rangkaian pemisah sinyal sinkrosasi. Jika rangkaian pemisah sinyal sinkronisasi normal, periksa bagian penguat sinyal sinkronisasi. Jika bagian penguat sinyal sinkronisasi normal, periksa rangkaian AGC dan rangkaian penghapus noise.
2. Cacat (Distorsi) Pola Raster
a) Gambar Sempit

Gambar 32. Gambar Layar Menyempit
Penyebab:
Kerusakan seperti ini jarang sekali terjadi pada TV keluaran baru. Tegangan output horizontal lebih rendah sehingga rangkaian arus gigi gergaji pada kumparan defleksi horizontal (yoke) bertambah lemah. Pemecahan: Periksa tegangan output catu daya. Jika tegangan outputnya lebih rendah, periksa komponen-komponennya. Periksa rangkaian defleksi horizontal terutama transistor yang ada di dalamnya. Periksa kondisi yoke, jika rusak atau terbakar harus diganti

Gambar 33.Transistor Defleksi Horizontal
b) Pelebaran Horizontal
Penyebab:
Kerusakan semacam ini disebabkan oleh Vr yang rusak. Pemecahan: Periksa komponen-komponennya. Jika tegangan catu daya normal, periksa tegangan anoda CRT Jika tegangan anoda CRT terlalu rendah, periksa rangkaian Ubah nilai VR, jika tidak ada perubahan ganti VR tersebut. Periksa tegangan output catu daya. Jika tegangan outputnya lebih besar penguat tegangan tinggi.

Gambar 34. Horizontal Melebar
c) Pemendekan Tinggi Gambar

Gambar 35. Tinggi Gambar Kurang
Penyebab: Amplitudo gelombang gigi gergaji dalam kumparan defleksi vertical terlalu kecil sehingga output rangkaian defleksi vertikalnya tidak cukup. Pemecahan: Periksa V SIZE dan V LIN. Pada TV digital, pengaturan dapat dilakukan dengan cara mengatur remote control pada menu adjusment. Jika tidak ada perubahan periksa R dan Tr pada rangkaian defleksi vertical. Panah merah adalah R dan Tr didalam rangkaian defleksi vertical yang rusak.
d) Penyusutan Bagian Atas Atau Bawah
Penyebab:
Disebabkan oleh nilai Vr yang tidak sesuai atau kondensator elektrolit yang kering.
Pemecahan: Setel VR, jika tidak ada perubahan berarti VR rusak. Periksa elko apakah masih baik atau sudah kering
e) Gambar Vertical Memanjang
Penyebab:
Arus gigi gergaji pada kumparan defleksi vertical terlalu rendah. Pemecahan:
Atur VR, jika tidak ada perubahan mungkin elko nya sudah kering.

Gambar 38. Vertical Terlalu Besar
f) Gambar Jelek
1) Noise Salju Pada Gambar
Penyebab: Intensitas medan pada tempat penerimaan sinyal frekuensi rendah. Sistem antenna TV rusak Rangkaian penguat frekuensi tinggi rusak Pemecahan: Putar arah antenna sampai didapatkan gambar bagus. Perbaiki jalur antenna kabel Periksa solderan pada blok tuner dan AGC

gambar 39. Gambar Jelek
2) Kontras Gambar Rendah

Gambar 40. Kontras Gambar Rendah
Penyebab:
Kerusakan terletak antara rangkaian mixer hingga penguat video.
Pemecahan:
Periksa ada resistor yang nilainya sudah membesar atau short.
3) Muncul Garis Miring

Gambar 41. Muncul Garis Miring Pada Gambar
Penyebab:
Biasanya gangguan dari pemancar radio. Pemecahan:
Jauhkan antenna dan TV dari sumber frekuensi gangguan.
4) Noise Bintik Putih
Penyebab:
Gangguan dari busi motor, mobil atau kawat distribusi listrik tegangan tinggi. Pemecahan: Jauhkan antenna dan TV dari kabel listrik tegangan tinggi. Gunakan kabel koaksial untuk antenna TV

Gambar 42. Noise Bintik Putih
5) Garis Horizontal Hitam
Penyebab:
Biasanya disebabkan oleh alat yang menggunakan motor kecil. Pemecahan:
Jauhkan pesawat TV dari sumber noise.

Gambar 43. Garis Horizontal Pada Gambar
6) Terdapat Bayangan Dari Kanal Lain

Gambar 44. Gambar Terganggu Oleh Kanal Lain
Penyebab:
Terjadi modulasi silang oleh kanal yang memilki daya pancar besar. Pemecahan: Aturlah letak ketinggian antenna TV Aturlah nilai Vr pada rangkaian AGC
7) Gangguan Warna
Gambar TV tampak biru, merah, kuning, cyan atau hijau


Gambar 49. Gambar TV Tampak Hijau
Penyebab:
Biasanya kerusakan terjadi karena gangguan pada rangkaian RGB atau CRT. Pemecahan: Periksa rangkaian matriks RGB, biasanya ada nilai resistor yang membesar atau solderan sudah jelek. Jika tidak ada komponen yang rusak atur VR RGB Jika tetap tidak mendapatkan hasil, periksalah CRT

Gambar 50. Cara Memeriksa CRT
8) Gangguan Suara
Tidak Ada Suara/Suara Lemah
Penyebab:
Terjadi kerusakan pada rangkaian audio dan speaker.
Pemecahan:
Sentuh input rangkaian penguat audio dengan jari tangan. Jika terdengar desis di speaker, periksa bagian IF audio. Jika tidak, periksa bagian rangkaian penguat audio atau periksa speaker.

gambar 51. Rangkaian Suara
a. Rangkuman
TABEL DUGAAN KERUSAKAN
GEJALA KERUSAKAN DUGAAN KERUSAKAN
Tidak ada suara dan tidak ada raster
Tidak ada gambar maupun suara Gambar baik tetapi tidak ada suara Sinkronisasi lemah (tipis) Tidak ada raster Gambar monokromatis Tidak ada warna Sinkronisasi warna lemah Tidak ada warna merah, hijau ataupun biru.
Pergeseran warna Catu Daya, Defleksi Horisontal.
Penguat Video, IF Video dan HF
IF Audio, Detektor Video dan Penguat Audio.
Sinkronisasi, AGC, AFC dan Osilator
Defleksi Horizontal, Tegangan Tinggi, Tabung Gambar, Fokus dan Penguat Video.
Pembangkit Sinyal Kroma dan Tabung Gambar.
Penguat Band Pass, ACC, Pemati Warna, Osilator 4,43 MHz dan Gerbang Burst.
Osilator 4,43 MHz, Gerbang Burst dan Detektor Fasa.
Demodulasi Warna
Rangkaian RGB dan Rangkaian Konvergen.
Berikut adalah tehnik dasar bagaimana cara menganalisa kerusakan pada pesawat televisi :
-jenis-jenis kerusakan dan cara mengetahui kerusakan :
1. mati total.
- jika pesawat televisi tiba-tiba mati, pertama kali yang harus dilakukan adalah :
a. buka smua skrup yang ada.
b. lihat apakah fuse/sekering putus,bila putus coba ganti dengan ukuran ampere yang sama trus nyalain. jika fuse putus lagi berarti daerah power suply yang rusak.
cara mengatasinya :
- Coba ukur elco yang paling besar.ukurannya biasanya 100uf/400v.ukur bolak-balik pake avometer skala 10 ohm.jika keduanya nyambung kemungkinan diode atau transistornya rusak.
- Coba test/ukur dioda yg ada di dekat saklar on/off,ada 4 buah.pake avometer di skala 10 ohm.ukur bolak-balik.jika nyambung keduanya berarti rusak.ganti dgn ukuran yang sama.
- Coba ukur transistor yang besar,berkaki tiga.ukur kaki nomor 2 dan 3 bolak-balik pake avometer skala 10 ohm.jika keduanya nyambung berarti rusak.ganti dengan nomor yang sama.
- jika elco besar diukur sudah tidak nyambung berarti suply udah bagus.coba nyalain lagi
- kalo masih ndak mau nyala coba ukur transistor horizontal yang ada deket plyback.caranya sama dgn diatas.jika rusak ganti dgn nomor yg sama.trus coba nyalain lagi.insyaallh tv dah bisa nyala.
kerusakan pada tuner tv.
Cara nya adalah sebagai berikut : coba perhatikan pesawat TV anda ,apakah masih ada sedikit saluran yang masih terlihat atau tidak dengan cara berpindah-pindah saluran,terus lakukan langkah berikut ini :
Anda masuk ke MENU lalu ke modus cari (TUNING) manual / semi auto dan bukan fine tuning.coba anda search ( cari program ) dan amati apakah ada saluran atau siaran yang dapat terkunci??Bila tidak , dan siaran terlihat terus lewat tanpa berhenti terkunci, maka kerusakan ada di komponen trafo IF ( 6019, 498U, Eo8L, 9074 dll).Tapi bila siaran berhenti atau terkunci dengan baik maka kemungkinan besar atau bisa dipastikan TUNER rusak.
Tapi apabila setelah pergantian IF sudah benar ,dan siaran TV sudah terisi penuh,matikan TV minimal 1jam.Setel kembali, perhatikan apakah siaran tidak berubah dan tetap bagus seperti pada saat prose searching ,maka selesai .Dan bila ada sedikit perubahan warna atau suara ,berarti tuner mengalami kerusakan dalam hal ini di sebut terjadi pergeseran.Ganti segera tuner.
Komponen Tuner tidak berjalan sendiri.Pastikan supply tegangan untuk tuner adalah normal .Baik untuk VCC-nya (5V/9V/12V) ada dan tegangan 33V untuk tuning ada dan stabil,serta tegangan AGCnya normal sekitar 50-75% dari tegangan catu.
Masalah pada komponen IF menyebabkan TV tidak dapat mengunci, masalah pada tegangan 33V menyebabkan pergeseran siaran atau tidak ada sama sekali jika 33Voltnya tidak ada.
Masalah pada IC program pun bisa menyebabkan tuner tidak bekerja karena setelan besaran tuning ada pada IC program.
Rusak bagian vertikal sangat sering terjadi
Berikut langkah yang harus dilakukan untuk mempercepat proses perbaikan
Langkah pertama kali cek tegangan 24 volt dari flyback selanjutnya kontrol output ic TDA3653 sekitar 10-12 volt.Jika tidak normal ganti saja icnya pasti rusak.
jika teg normal dapat dipastikan ic normal
Selanjutnya periksa osilator biasanya ada di ic TDA8361 (saya pernah menjumpai ic ini rusak).
Jika sampai langkah ini gambar masih garis periksa teg vramp di ic TDA8361 .
Belum lama ini aku dapat kerjaan televisi digitec shuuga DS1462W milik mertua dengan kondisi gambar menyempit di tengah .
Dugaan saya langsung mengarah ke bagian vertikal tv ..Aku cek tegangan di ic vertikal dan ternyata semua tegangan normal
terkecuali tegangan output vertikal yang mengarah ke defleksi yoke.Karena tv digitec shuuga menggunakan ic vertikal TDA3653
dan ic chroma TDA8361 Dugaan saya mengarah ke bagian v ramp ic TDA8361 yang memang sering bermasalah pada bagian vertikalnya..
Akhirnya ketemu juga komponen yang bermasalah tersebut yakni resistor R402 dengan nilai 330kohm yang menyuplai tegangan dari
tegangan 33volt..Begitu resistor aku ganti tv pun aku nyalakan dan normal kembali……
Jika TV hanya ada garis tengah saja :
- Kemungkinan kerusakan berada pada daerah vertical atau osilator.
- Ic vertical biasanya menempel pada pendingin (aluminium),jumlah kaki ic biasanya 7 atau 8 pin.untuk tv cina biasanya pake 7840 atau 78040.
- Ic osilator biasanya yang paling besar, jumlah kaki antara 64 – 84, untuk tv cina sering a pake TA76810 atau TA76818.
- Coba solder ulang, biasanya suka kendor karna kena panas.
- Jika masih sama coba ukur arus yang masuk ke ic vertical pake avometer. Tegangan harus ada 24 volt.jika kurang dari itu bisa jadi ic nya rusak.ganti aja
- Jika ndak ada tegangan sama sekali priksa sumber tegangannya,mungkin resistor atau diodanya rusak.
- Ukur tegangan yang ada di yoke (konde) yang ada dibelakang layar, kaki yang depan, tegangan harus 12 volt. jika lebih dari itu ic vertical rusak, ganti aja.
- Ganti juga elco yang berada disekitar ic vertical, biasanya 470 uf/35v, 220uf/35v, 100uf/35v.
- Jika semua langkah diatas sudah dilakukan tapi tetap aja gak ada gambar berarti ic osilatornya,ganti aja.
- Insyaallah jika semua sudah dilakukan dengan benar.maka gambarnya bias normal.
Satu patokan bahwa pesawat TV berada pada status “protek ” adalah jika tv mau menyala(sebentar) dan kembali ke posisi standby.( sistem “membaca” dulu semua keadaan blok secara fungsional dan mendeteksi parameter masing-masing blok untuk disamakan dgn standard yg diisi didalam IC memory).Karena kalau baru dinyalakan tv hanya diam di posisi standby,mungkin disebabkan rangkaian regulator yang tidak normal atau juga tegangan untuk horisontalnya tidak ada ( karena TR HOR. short).
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
Nyala led berwarna merah (standby) terus berubah menjadi hijau (start) dan kembali ke posisi merah,sistem gagal untuk start ( protek )
Nyala led merah dan kemudian berkedip,ada kerusakan blok ( vertikal/audio/horisontal) maka sistem akan mem-protek.
Nyala led berubah warna (kuning) EEprom atau IC memory error atau corrupt ( kehilangan data).ganti atau bisa di setting ulang.
Nyala led merah saja, bisa juga karena protek dan ini disebabkan macetnya perintah ‘on’ di IC memory.keadaan ini bisa di atasi dengan me-reset IC memory ( reset menu code).
Salah satu cara kita dapat men-skip (melewat posisi protek ) adalah:
Pastikan semua tegangan dari power supply normal,baik untuk horisontal (115V) IC program (5) audio,vertikal(jika dari regulator) ,IC HOR.oscillator dan tegangan untuk trafo driver horisontal.
Karena sarat utama agar tv dapat menyala adalah :tegangan B+,tegangan ke IC osilator horisontal ( 5v-8v),tegangan untuk IC program dan memory,serta tegangan untuk driver horisontal.Sinyal dari oscillator horisontal adalah jantung utama untuk menggerakan fungsi Flyback dan ini wajib ada.
Pastikan semua tegangan ini ada,jika tidak anda harus memberinya secara manual ( external )
Cara lain agar kita dapat “melihat” sumber penyebab protek adalah:
Memberi tegangan external pada Filament atau Heater CRT dengan menggunakan trafo !ampere sebesar 6 Volt.Dengan maksud agar kondisi crt sudah panas (ready) ketika tv baru dinyalakan pertamakali.Putuskan dulu jalur tegangan asli heater dari flyback. Sehingga tampilan di layar CRT dapat kita lihat meski hanya sesaat.
Nyalakan dulu trafo nya sebentar untuk memanaskan filament,terus nyalakan tv dan segera anda lihat kondisi tampilan di layar, apakah hanya garis vertikal ,apakah hanya blank atau ada gambar tanpa sinkronisasi dan lain sebagainya.
TV POLYTRON juga kadang mempunyai masalah di sistem memori internalnya ( pada ic program seri STVxxxx).
Gejalanya adalah pada saat di nyalakan ,beberapa detik mau menyala sekitar 10-15 detik.Timbul suara sebentar ,setelahnya protek/standby.
Ini di sebabkan sedikit error pada data memory yg terdapat di dalam IC program.
Untuk mengatasi hal seperti ini , anda cukup melakukan trik yg akan saya berikan berikut ini:
Nyalakan pesawat TV seperti biasanya, dan tunggu posisi tv dalam keadaan protek/standby,gunakan remote orsinilnya ,tekan tombol menu pada remote dan tahan sekitar 3 – 5 detik hingga tv menyala secara otomatis.
Biasanya Tv langsung normal kembali,karena data dalam memory telah di reset ulang secara otomatis ke keadaan PP ( pactory preset ).
Kenapa bisa terjadi begitu? sebab kalau pada posisi TV standby.tombol power memberi sinyal perintah hidupkan ( ON ) pada IC program.Kalau pada posisi standby, tombol menu yg ditekan terus dalam sekian detik akan memberikan input RESET data memory ( flash).Dan jika kondisi memory normal,maka dalam hitungan ‘timing’ tertentu perintah tersebut akan di artikan sebagai sinyal masuk ke posisi MENU SERVICE.Dan sistem secara otomatis akan meminta passcode untuk masuk kedalam sub menu service.
Kode passcode nya adalah 1013 untuk setelan dasar ( fitur) dan 1014 untuk mengatur parameter -parameter utama ( H-frek, V-amp, AGC, AFC dll)
Dan jika anda mendapat problem seperti yg saya utarakan di atas,cara tersebut adalah yg paling mudah untuk mengatasinya.Tapi sebelumnya pastikan dahulu bahwa semua titik solder dalam mesin TV tidak bermasalah, ada baiknya anda teliti dulu semua titik solder sebelumnya.
Karena apa? sebab sistem proteksi juga akan membaca keadaan rangkaian sebelum tegangan-tegangan normalnya akan diaktifkan.jika ada masalah di titik solder ( biasanya terdapat pada titik kaki IC vertikal ,kaki FBT, regulator) sistem akan tertahan ke posisi protek.
Kerusakan TV pada bagian Power Suply :
Beberapa macam kerusakan yang ditemukan pada televisi:
a)Mati total
jengkel ga’ sich saat asyik2nya nonton acara favorit tiba2 tv kita mati total.Untung pernah belajar elektronik jadi bisa memperbaiki sendiri. berikut ini saya sampaikan beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memperbaiki televisi:
###warning”risk of electric shock”please be careful;###”Hati hati terhadap kejutan listrik(kesetrum).Utamakan keselamatan diri. This is firt step:
a)sebelum memperbaiki kelangkah yang lebih jauh pertama-tama kita melakukan pengecekan bagian yang paling mudah dijangkau.Cek AC CORD(cok AC/stop kontak)lihat kondisi AC CORDnya apakah masih bagus atau sudah hangus terbakar.
b)periksa kabel AC CORD&Kabel stopkontaknya.Apakah masih baik kondisinya ato putus.Jika putus,gnti dengan yang baru atau sambung.
c)setelah langkah diatas dilakukan dan dipastikan semua kondisi part (bagian)diatas baik maka mau tidak mau kita harus membongkar unitnya.Pastikan AC CORD sudah tercabut dari jala2 listrik PLN.Bongkar tutup belakang unitnya yang terdiri
dari 6-9 baut(tergantung jenis&merk tv)menggunakan obeng plus(+).
d).Setelah tutup belakang(back cover) terbuka kita melakukan pengecekan fisik komponen2nya.Terutama pada bagian SMPS(Switching Module Power Supply)(mohon dikoreksi) pada bagian primernya dekat trafo.Yang biasanya terdiri dari fuse,mosfet.
Dioda,elcho,resistor,kapasitor,induktor(coil).Periksa fisiknya apakah ada yang terbakar,putus,gosong,dsb.
e)Lepas komponen yang fisiknya rusak dengan menggunakan solder,dan desolder(atraktor).Sebelum komponen yang dilepas akan diganti dan Jika fisik komponen tidak ada yang mencurigakan lakukan langkah yang selanjutnya.
f)Lepas&Cek komponen mosfet pada bagian primer (komponen yang diberi pendingin) dengan menggunakan MULTIMETER(AVO METER).Apakah short?Jika iya persiapkan pengganti yang baru.Sebelum komponen baru penggantinya dipasang langkah selanjutnya
g)cek semua komponen selain mosfet antara lain resistor,dioda,capasitor,elcho,transistor maupun fixed coil.
h)ganti semua komponen yang rusak
i)pasang semua kompenen yang baru kecuali mosfet,cek dan teliti solderan dan penempatan komponen penggantinya.
j)cek dioda2 pada bagian sekundernya terutama pada bagian tegangan 115v(B+).
k)jika kondisi dioda2nya masih baik langkah berikutnya mengecek tegangan gate start mosfet test point(tp)gate biasanya terletak pada lubang untuk kaki komponen mosfet yang pinggir Dan Yang bukan dapat ground.
Tegangan normal gate 5V dc.Tidak boleh lebih ataupun 0V.Pengecekan tegangan gate harus hati2 dikarenakan tegangan pada elco filter setelah dioda bridgenya besar meskipun tegangan dc dan ini lebih berbahaya daripada tegangan ac.
Jika tegangan pd gate mosfet yang diukur tidak sebesar 5v baik terlalu lebih ataupun sebesar <2v.Cek transistor2nya dan dioda2nya.(komponen yang lainnya.)
l)setelah dipastikan tegangan gate start mosfet normal barulah kita memasang mosfet yang baru
m)langkah berikutnya mengecek pemasangan komponen barunya apakah sudah sesuai dengan komponen yang lama,solderan2nya apakah ada yang short atau tidak.
n)Setelah komponen terpasang semua.Saatnya kita mencoba hasil pekerjaan kita.Letakan probe merah multimeter ke tegangan B+ dan probe hitam keground.Range multi diatas 150v.ALANGKAH BAIK DAN AMANNYA RESISTOR PENGHUBUNG
TEGANGAN B+ DENGAN RANGKAIAN HORIZONTAL DILEPAS TERLEBIH DAHULU ini bertujuan agar saat tegangan B+ terlalu besar rangkaian horizontalnya tidak rusak.Hubungkan AC CORD kejala2 PLN sebentar saja,lihat penunjukan multimeternya
apakah tegangannya sudah tepat 115v.Jika sudah tepat tegangan B+ dan tegangan2 yang lainnya.
o)Pasang resistor yang td dilepas dan jika tidak ada kerusakan pada komponen yang lain maka jreeeeng tv kita nyala kembali….Horeee….
p)langkah berikutnya jangan lupa rapikan kembali kabel2nya terus pasang kembali back covernya dan televisi yang telah kita perbaiki siap ditonton kembali.

Menganalisa kerusakan NO DISK pada HARDWARE (MPEG) DVD player

NO DISK ,tidak baca VCD,tidak baca DVD

PERHATIKAN DAHULU SKEMA DI ATAS DENGAN TELITI ............................


Syarat utama : -Pastikan kondisi OPTIK dan Motor Spindle ,berikut motor traking bagus
- Swit open close /swit LIMITER tidak rusak (beberapa type tidak
menggunakan swith limiter)
-Kondisi BALANCE pada tempat optik belum banyak berubah
-Kabel FLEXIBLE tidak rusak ,dan juga kabel kabel pengerak motor
- Pastikan juga FIRMWARE tidak korup
- POWER SUPply stabil terutama tegangan 5V ,3V3

gambar ini hanya contoh ,kebanyakan BALANCE pada mekanik telah di set oleh pabrikan ,usahakan untuk tidak membuka baut2 pada gambar bertanda MERAH ,hanya satu saja pada tanda BIRU untuk melepaskan optik.


PROSES PEMBACAAN PIRINGAN CD ATAU VCD ATAU DVD
(Penjelasan sederhana )

-Pada saat laci atau tempat piringan bergerak masuk >SWITCH pada Laci piringan akan berada pada posisi CLOSE
-setelah SWITCH CLOSE terdeteksi MICROPROSESOR (biasa saya sebut CHIPSET supaya lebih mudah) akan mengerakan OPTIK ke depan sampai menyentuh LIMITER SWITCH
beberapa type tidak menggunakan LIMITER SWITCH)
-kemudian OPTIK akan berhenti dan bergerak mundur sedikit
-setelah itu OPTIK akan mencari titik FOKUS yg tepat ,(perhatikan biasanya OPTIK akan naik turun ,itu ada proses mencari titik FOKUS )
,dan kemudian OPTIK akan membaca TRACK melalui SPUL TRACKING
perhatikan dengan teliti sebenarnya OPTIK bukan hanya bergerak turun naik ,tetapi bergerak juga ke kiri dan ke kanan (pembuktian bisa dilakukan dengan OHMmeter pada skala X1 ,di tempat PIN 3 dan 4 T+ dan T- ,OPTIK akan bergerak ke kiri dan ke kanan)

-Proses pembacaan di mulai ,tetapi sebelum proses yg sederhana seperti keterangan di atas ada suatu proses dimana PLAYER akan memilih apakah piringan CD atau DVD yg terbaca ???

nah ini yg terkadang jadi penyakit sudah ganti OPTIK malah satu set kok masih blum bisa normal ya ,misalnya cuma baca VCD saja atau cuma baca DVD saja


MENGENAL BEKERJANYA OPTIK

rata2 optik yg digunakan sekarang terdiri dari 24 pin ,ada juga beberapa type 23pin

yg menjadi FOKUS utama di sini adalah ,MENGAPA OPTIK GAGAL BEKERJA ????

>syarat utama bekerjanya optik adalah harus adanya VCC atau tegangan supply yg di butuhkan optik

tegangan yg umum di gunakan adalah VCC utama ,VCC LASER DIODE ,tegangan pengerak SPUL FOKUS DAN TRACKING (biasanya tegangan SPUL di ambil dari IC DRIVER MOTOR ,karena tegangan ini tidak FIX tetapi berubah2)


perhatikan gambar di atas adalah titik point pengukuran tegangan2 pada OPTIK,
pin atau koneksi lainnyanya pun tidak kalah penting dari tegangan VCC ,tetapi kerusakan yg sering terjadi adalah tidak adanya SUPPLY tegangan pada OPTIK

=A+B+C+D+E+F adalah Photo diode yg juga terdapat SWITH untuk memilih PD CD atau PD DVD

=VR DVD + VR CD adalah pin pengontrol ARUS pada laser DIODE (beberapa type MPEG langsung menGROUNDkan ,dan beberapa type melalui proses pemilihan,biasanya PIN ini terhubung langsung dengan trimpot pada OPTIK ,berhati hatilah jgn memutar trimpot optik bila tidak BENAR2 DIPERLUKAN karena LASER DIODE yg kelebihan ARUS akan langsung JEBOL


saya tidak akan di bahas lebih dalam lagi mengenai ini ,karena kita bukan sedang duduk di bangku kuliah untuk mengejar S2 ataupun gelar DR , tetapi kita sedang duduk di bangku KULI-AH yg mengejar setoran dapur he..he..he.. (refleshing sedikit)


TIP TIP NO DISK pada blok optik (PERHATIKAN SKEMA DENGAN TELITI)

1.ukur tegangan pada pin pin utama OPTIK
VCC utama 5 Volt biasanya lewat sebuah Resistor atau L

2.LD CD dan LD DVD adalah tegangan untuk suplly LASER DIODE CD atau DVD ,ukurlah dengan teliti karena terkadang hal ini yg menyebabkan tidak baca CD(VCD) atau DVD

3.VR CD dan VR DVD pun harus diperhatikan ,pada saat OPTIK membaca piringan CD atau DVD SWITCH yg biasanya digunakan melalui FET akan ON ke ground ,ini juga penyebab tidak membacanya CD atau DVD (beberapa type ada yg tidak menggunakan rangkaian SWITCH VR),dan dari beberapa type player yg saya temui ,kegagalan dari rangkaian SWITCH VR menyebabkan LD CD atau LD DVD tidak mengeluarkan tegangan untuk menghidupkan LASER DIODE

4. hal yg terutama untuk mendeteksi tidak baca VCD atau DVD adalah dengan mengecek sinar laser , sinar laser DVD biasanya lebih terang dari sinar laser VCD ,ingat dalam optik untuk DVD player terdapat dua sinar laser ,dengan menyalanya sinar laser pada kedua posisi ,menandakan bahwa rangkaian LD CD dan LD DVD bekerja normal ,tetapi sinar bukan jaminan bahwa OPTIK tersebut dalam kondisi BAGUS ,ini hanya sebagai referensi bekerjanya rangkaian

JANGAN MELIHAT LANGSUNG SINAR LASER DENGAN MATA BERBAHAYA

NO DISK DENGAN MENGANALISA PADA BLOK SERVO DAN DRIVE MOTOR

kerusakan NO DISK bukan hanya terdapat pada optik yg gagal bekerja ,tetapi juga harus diperhatikan rangkaian pengerak piringan dan rangkaian pengerak optik


Rata rata DVD player model terbaru menggunakan rangkaian yg amat sederhana simple dan kompak ,beda dengan model2 terdahulu rangakaian2 pengerak motor terpisah2 sama dengan model VCD JADUL ,pengerak FOKUS TRAKING SLIDING LOADER SPINDLE bahkan regulator pun sudah dalam satu IC ,perhatikan skema di atas adalah contoh salah satu rangkaian pengerak SERVO dan DRIVE MOTOR ,masih banyak model lainnya ,tetapi tidak begitu jauh berbeda

Titik2 pengukuran
1 VSP_ pengerak cakram (piringan CD)
2VSL- pengerak motor traking (motor samping pada mekanik optik)
3 VTR...pengerak spul optik ,bagian traking pengerak spul ke kiri dan ke kanan
4 VFC pengerak spul optik ,FOKUS bergerak naik turun
5.Vload..pengerak motor open close






Cpm Affiliation : the cpm advertising network


make cash





 

Hobby Elektronik Copyright © 2011 -- Template created by Acakadut -- Powered by Firman Wahyudi